Lorem

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Ipsum

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Dolor

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.
 

Kerajinan Bahan Lunak

Rabu, 10 Desember 2014

Selanjutnya aku akan membahas tentang kelompok 6:

Produk kerajinan bahan lunak lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan alam seperti tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, rotan dan lain-lain. Ada juga yang memanfaatkan bahan sintetis sebagai bahan kerajinan seperti limbah kertas, plastik, karet. Pembuatan produk kerajinan di setiap daerah memiliki jenis kerajinan lokal yang menjadi unggulan daerah.
Bahan lunak dibagi menjadi dua yaitu bahan lunak alami dan bahan lunak buatan. Aneka kerajinan dari bahan lunak adalah kerajinan tanah liat, kerajinan serat alam, kerajinan kulit, kerajinan gips, kerajinan lilin, dll.
Kali ini yang diangkat sebagai tema oleh kelompok enam adalah kerajinan batik. Corak batik ada banyak macamnya yaitu batik pekalongan, batik madura, batik keris, batik cirebon, batik purbalingga, batik jetis, dll. 
Nah batik yang dipasarkan oleh kelompok enam adalah batik jetis. Motif-motif pada batik jetis diantaranya abangan dan ijo-ijoan (gaya Madura), motif beras kutah, motif krubutan (campur-campur) lalu ada motif burung merak, dan motif-motif lainnya. Motif kain batik asal Jetis didominasi flora dan fauna khas Sidoarjo yang memiliki warna-warna cerah, merah, hijau, kuning, dan hitam. Keunggulan batik tulis Jetis justru pada warna yang mencolok. Bahkan ketika perajin menawarkan batik tulis dengan warna lembut, pasar kurang merespons.

Cara pembuatan batik jetis ini cukup rumit yaitu 
1.merendam kain dengan minyak kacang selama 3 hari agar kainnya lemas, kemudian kain didesain menggunakan pensil 
2.setelah pembuatan molani selesai melukis dengan lilin cair (malam) dengan menggunakan canting dengan mengikuti pola yang tadi dibuat.
3. Setelah selesai dicanting, berilah warna colet seperti hijau,kuning, merah dll pada bagian motif.Kemudian campurlah kain tersebut dengan HCL. Ini bertujuan untuk memunculkan warna colet tadi. 
4. Tutup dengan lilin bagian-bagian yang akan tetap tidak berwarna. Gunakan canting pada bagian yang mendetail, dan gunakan kuas pada area yang besar atau bisa disebut dengan blok.
5. Tahap ini adalah proses pewarnaan dengan cara mencelupkan kain tersebut ke larutan pewarna tertentu.Jika kita menginginkan beberapa warna pada batik yang kita buat, maka proses 3, 4, dan 5 bisa diulang beberapa kali tergantung jumlah warna yang kita inginkan. 6. Jemur kain yang telah dicelupkan tadi sampai kering.Setelah kain kering, diberi air keras, untuk memperbagus warna. Saat kering warna keliatan agak pudar.Setelah diberi air keras, dicuci sebanyak dua kali dengan bersih. Proses ini bertujuan agar kain batik tidak mudah sobek.
7. (Setelah diberi air keras) Setelah itu yang terakhir adalah proses nglorot, dimana kain yang telah berubah warna tadi direbus dengan air panas, atau dengan diberi air kanji(air panas dicampur dengan tepung kanji. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yang telah digambar menjadi terlihat jelas.
8. Setelah diberi kanji, kain tidak usah dicuci lagi langsung dikeringkan dengan cara menjemur. Setelah kering, malam akan mudah dilepas. Inilah proses terakhir dari membatik.

Contoh pengemasan produk

Kelompok enam memasarkan produknya ke toko butik terdekat atau toko-toko kain di sidoarjo, selain itu mereka juga memeasarkan produk mereka secara online yaitu dengan cara memesan di blog mereka. 
Produk mereka dikemas secara cantik di box perpaduan warna kuning dan coklat kemudian tas karton yang bermotif batik. 

Contoh pengemasan produk

Contoh pengemasan produk
Batik jetis memiliki perawatam khusus agar kain tetap bagus, yaitu dengan tidak mencuci kain dengan detergen melainkan menggunakan lerek (sabun cuci batik), saat mencuci tidak boleh disikat, tidak menjemur kain batik dibawah sinar matahari langsung, pada saat menaruh di lemari hindari kapur barus atau semacamnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Lorem

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.

Ipsum

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.

Dolor

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.